Masih seputar sejarah ya guys
Masalah yang akan kita bahas pada kesempatan ini yaitu :
1. Menjelaskan peristiwa Tritura
2. Megnanalisis Faktor Munculnya Supersemar
3. Menganalisis Dualisme Kepemimpinan Nasional
4. Menjelaskan Isi Pancakrida Kabinet Pembangunan I
5. Mengidentifikasi Partai Peserta Pemilu pada masa orde baru
6. Menganalisis latar belakang Peristiwa Malari
7. Menjelaskan Isi Trilogi Pembangunan
Pembahasan :
1. Peristiwa Tritura
Jawab :
Setelah peristiwa G30S PKI kondisi ekonomi, social dan politik Indonesia mengalami kekacauan. Sejumlah pihak kemudian melakukan berbagai demonstrasi. Salah satunya kesatuan aksi mahasiswa (KAMI), yang merupakan gabungan dari Organisasi HMI, PMKRI, PMII dan GMNL. Demo tersebut untuk menuntut perbaikan kepada pemerintah sebagai respon dari kondisi Negara yang terkena inflansi hingga 600%, untuk itu mahasiswa mendesak untuk mengontrol harga kebutuhan pokok. Pada tanggal 12 Januari 1966 KAMI dengan sejumlah organisasi mengajukan Tritura yang berisi :
a. Bubarkan PKI
b. Bersihkan cabinet dari unsur PKI
c. Turunkan harga kebutuhan pokok serta perbaiki ekonomi
Puncaknya pada tanggal 24 Februari 1966 terjadi bentrokan antara pasukan Tjakrabirawa dan KAMI yang menewaskan satu demonstran yaitu Arief Rahman Hakim.
2. Faktor Munculnya Supersemar
Jawab :
Karna permasalahan tritura semakin buruk maka pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno mengadakan siding cabinet untuk membahas berbagai persoalan tersebut. Tetapi tidak membuahkan hasil. Pada akhirnya diputuskan bahwa Soekarno mengeluarkan Supersemar karena kondisi yang semakin kacau. Supersemar ditujukan kepada Soeharto untk mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Adapun tindakan yang diambil Soeharto adalah
a. Membubarkan dan melarang PKI beserta organisasi yang memiliki keterkaitan dengan PKI.
b. Menahan mentri serta pejabat yang diduga terlibat dalam peristiwa G30S PKI
c. Mengangkat 5 orang menteri coordinator sebagai presidium cabinet yaitu Sri Sultan, Adam Malik, Roeslan Abdulgani, Idham Chalid, J. Leimena.
3. Dualisme Kepemimpinan Nasional
Jawab :
Dualisme kepemimpinan Nasional adalah adanya dua orang pemegang kepemimpinan Nasional yaitu Soekarno sebagai Presiden yang memimpin cabinet sementara disisi lain Soeharto sebagai pengemban Supersemar memegang kendali pemerintah. Pada tanggal 22 Juli 1966 Soekarno membacakan pidato Nawaksara yang berisi tentang laporan pertanggungjawaban terhadap kondisi terkini Indonesia. Tetapi belum cukup dan Soekarno diminta untuk melengkapi. Pada tanggal 10 Januari 1967, Soekarno melengkapi Nawaksara yang diberi nama pelengkap Nawaksara yang juga ditolak oleh MPRS. Pada tanggal 22 Februari 1967 Soekarno mengundurkan diri dari Presiden.
4. Isi Pancakrida Kabinet Pembangunan I
Jawab :
a. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak berhasilnya pelaksanaan Repelita dan Pemilu
b. Menyusun dan merencanakan rapelita
c. Melaksanakan pemilu selambat-lambatnya pada Juli 1971
d. Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa G30S PKI dan setiap bentuk penyelewengan Pancasila dan UUD 1945.
e. Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparat Negara dari unsur komunis
5. Partai Peserta Pemilu pada masa orde baru
Jawab :
Hasil Fusi : PPP (Partai NU, Parmusi, Perti, PSII), PDI (PNI, Partaqi Katholik, Parkindo, Partai Murba, IPKI) dan Golkar
6. Latar belakang Peristiwa Malari
Jawab :
Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan mahasiswa terhadap pembangunan yang tidak adil serta adanya dugaan korupsi di tubuh pemerintah. Mahasiswa juga menilai pemerintah terlalu mengistimewakan investor Jepang mskipun merugikan rakyat.
7. Isi Trilogi Pembangunan
Jawab :
a. Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
c. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada keadilan social bagi seluruh rakyat
Masalah yang akan kita bahas pada kesempatan ini yaitu :
1. Menjelaskan peristiwa Tritura
2. Megnanalisis Faktor Munculnya Supersemar
3. Menganalisis Dualisme Kepemimpinan Nasional
4. Menjelaskan Isi Pancakrida Kabinet Pembangunan I
5. Mengidentifikasi Partai Peserta Pemilu pada masa orde baru
6. Menganalisis latar belakang Peristiwa Malari
7. Menjelaskan Isi Trilogi Pembangunan
Pembahasan :
1. Peristiwa Tritura
Jawab :
Setelah peristiwa G30S PKI kondisi ekonomi, social dan politik Indonesia mengalami kekacauan. Sejumlah pihak kemudian melakukan berbagai demonstrasi. Salah satunya kesatuan aksi mahasiswa (KAMI), yang merupakan gabungan dari Organisasi HMI, PMKRI, PMII dan GMNL. Demo tersebut untuk menuntut perbaikan kepada pemerintah sebagai respon dari kondisi Negara yang terkena inflansi hingga 600%, untuk itu mahasiswa mendesak untuk mengontrol harga kebutuhan pokok. Pada tanggal 12 Januari 1966 KAMI dengan sejumlah organisasi mengajukan Tritura yang berisi :
a. Bubarkan PKI
b. Bersihkan cabinet dari unsur PKI
c. Turunkan harga kebutuhan pokok serta perbaiki ekonomi
Puncaknya pada tanggal 24 Februari 1966 terjadi bentrokan antara pasukan Tjakrabirawa dan KAMI yang menewaskan satu demonstran yaitu Arief Rahman Hakim.
2. Faktor Munculnya Supersemar
Jawab :
Karna permasalahan tritura semakin buruk maka pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno mengadakan siding cabinet untuk membahas berbagai persoalan tersebut. Tetapi tidak membuahkan hasil. Pada akhirnya diputuskan bahwa Soekarno mengeluarkan Supersemar karena kondisi yang semakin kacau. Supersemar ditujukan kepada Soeharto untk mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Adapun tindakan yang diambil Soeharto adalah
a. Membubarkan dan melarang PKI beserta organisasi yang memiliki keterkaitan dengan PKI.
b. Menahan mentri serta pejabat yang diduga terlibat dalam peristiwa G30S PKI
c. Mengangkat 5 orang menteri coordinator sebagai presidium cabinet yaitu Sri Sultan, Adam Malik, Roeslan Abdulgani, Idham Chalid, J. Leimena.
3. Dualisme Kepemimpinan Nasional
Jawab :
Dualisme kepemimpinan Nasional adalah adanya dua orang pemegang kepemimpinan Nasional yaitu Soekarno sebagai Presiden yang memimpin cabinet sementara disisi lain Soeharto sebagai pengemban Supersemar memegang kendali pemerintah. Pada tanggal 22 Juli 1966 Soekarno membacakan pidato Nawaksara yang berisi tentang laporan pertanggungjawaban terhadap kondisi terkini Indonesia. Tetapi belum cukup dan Soekarno diminta untuk melengkapi. Pada tanggal 10 Januari 1967, Soekarno melengkapi Nawaksara yang diberi nama pelengkap Nawaksara yang juga ditolak oleh MPRS. Pada tanggal 22 Februari 1967 Soekarno mengundurkan diri dari Presiden.
4. Isi Pancakrida Kabinet Pembangunan I
Jawab :
a. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak berhasilnya pelaksanaan Repelita dan Pemilu
b. Menyusun dan merencanakan rapelita
c. Melaksanakan pemilu selambat-lambatnya pada Juli 1971
d. Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa G30S PKI dan setiap bentuk penyelewengan Pancasila dan UUD 1945.
e. Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparat Negara dari unsur komunis
5. Partai Peserta Pemilu pada masa orde baru
Jawab :
Hasil Fusi : PPP (Partai NU, Parmusi, Perti, PSII), PDI (PNI, Partaqi Katholik, Parkindo, Partai Murba, IPKI) dan Golkar
6. Latar belakang Peristiwa Malari
Jawab :
Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan mahasiswa terhadap pembangunan yang tidak adil serta adanya dugaan korupsi di tubuh pemerintah. Mahasiswa juga menilai pemerintah terlalu mengistimewakan investor Jepang mskipun merugikan rakyat.
7. Isi Trilogi Pembangunan
Jawab :
a. Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
c. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada keadilan social bagi seluruh rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar